BelajarIPA merupakan proses aktif. Belajar IPA merupakan sesuatu yang harus siswa lakukan, bukan sesuatu yang dilakukan untuk siswa. Dalam belajar IPA, siswa mengamati obyek dan peristiwa, mengajukan pertanyaan, memperoleh pengetahuan, menyusun penjelasan tentang gejala alam, menguji penjelasan tersebut dengan cara-cara yang berbeda, dan mengkomunikasikan gagasannya pada pihak lain. ProsesIPA adalah metode ilmiah yang langkah-langkahnya meliputi : merumuskan masalah, menyusun hipotesis , menguji hipotesis melalui eksperimen, dan menarik kesimpulan. Nilai dan sikap ilmiah meliputi jujur, tekun, teliti, objektif, terbuka, toleran, skeptis, optimis, pemberani, kreatif. 2 Hakikat IPA sebagai proses diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih ketrampilan proses bagaimana cara produk sains ditemukan. yaitu dengan melakukan observasi, mengukur, memprediksi, mengklasifikasi,membandingkan, menyimpulkan, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menganalisis data, dan mengkomunikasikan hasil penelitian. Dalam pengajaran IPA, aspek proses ini muncul dalam bentuk kegiatan belajar mengajar. SEORANGPENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Jelaskan 6 langkah-langkah metode ilmiah dalam ipa! INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan: febri4867 Peran:1. Dalam bidang kedokteran, dengan bantuan ilmu kimia telah diciptakan alat pencuci darah (haemodialisis) yang sgt membntu para pasien. 2. Dalam bidang pertanian, ilmu kimia mendukung pembuatan bibit unggul dgn rekayasa genetika dFPmeIy. Pendidikan merupakan proses pembelajaran dimana peserta didik menerima dan memahami pengetahuan sebagai bagian dari dirinya, dan kemudian mengolahnya sedemikian rupa untuk kebaikan dan kemajuan bersama. Pendidikan yang dimaksud diatas bukanlah berupa materi pelajaran yang didengar ketika diucapkan, dilupakan ketika pendidik selesai mengajar dan baru diingat kembali ketika masa ulangan atau ujian datang, akan tetapi sebuah pendidikan yang memerlukan proses, yang bukan saja baik, tetapi juga asyik dan menarik, bagi pendidik maupun peserta didik. Anam Khoirul,2015 Fisika merupakan salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam IPA, dan merupakan ilmu yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep Trianto, 2014, p. 137. Fisika pada hakikatnya dipandang sebagai proses, produk, dan sikap ilmiah, oleh sebab itu fisika tidak lepas dari penguasaan konsep-konsep dasar atau pemahaman Rahayu Septri, 2014. juga didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmia Pudjiadi,1999;Kepmendikbud, 2014. Definisi tersebut memberi pengertian bahwa IPA merupakan cabang ilmu pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data,dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan cara diperoleh dengan melakukan observasi,eksperimentasi,penyimpulan data,dan penyusunan teori. Kegiatan tersebut kemudian bisa dilanjutkan lagi dengan kegiatan observasi lagi,eksperimentasi lagi,dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang yang demikian ini dikenal dengan metode ilmiah scientific method.Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan ilmu yang berkembang berdasarkan hasil penyelidikan/pengamatan baik melalui kegiatan laboratorium maupun pengamatan terhadap gejala fenomena dan benda-benda materi/ zat di alam semesta, mengikuti langkah-langkah metode ilmiah. Langkah penting dalam proses penyelidikan tersebut adalah kegiatan pengamatan observasi,dilanjutkan dengan pengukuran,dan pengolahan data,sampai diperoleh kesimpulan dalam bentuk konsep, prinsip dan hukum-hukum yang membangun IPA. Karena itu membelajarkan IPA memerlukan strategi dan metode yang sesuai dengan karakteristik IPA itu berbasis pendekatan ilmiah itu menurut Kemdikbud 2013 lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional dalam hal retensi informasi dari guru serta perolehan pemahaman kontekstual materi pelajaran Kemdikbud,2013. Permendikbud tahun 2013 disebutkan bahwa proses pembelajaran disebut ilmiah jika substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu,serta mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi,memahami,memecahkan masalah,dan Oleh Hj. Umi Kalsum, Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains iniberasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ”saya tahu”. Dalam bahasa Inggris,kata sains berasal dari kata science yang berarti”pengetahuan”. IPA bisa disebut juga dengan natural kamus Fowler 1951, natural science didefinisikan sebagai “systematic and formulated knowledge dealing with material phenomena and based mainly on observation and induction” yang diartikan bahwa ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan gejala-gejala alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan pada hasil pengamatan dan induksi .Sedangkan dalam Purnel’s Concise Dictionary of Science 1983 tercantum definisi tentang IPA sebagai berikut “Science the broad field of human knowledge, acquired by systematic observation and experiment, and explained by means of rules, laws, principles, theories, and hypotheses”. Artinya ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan manusia yang luas, yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori, disimpulkan dari pengertian diatas, bahwa pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Dan IPA juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri terhadap hal-hal tersebut. Pembagian Hakikat IPA Di dalam pembagian hakikat IPA dibagi menjadi tiga, diantaranya 1. IPA sebagai Produk IPA sebagai produk adalah kumpulan hasil kegiatan dari para ahli saintis sejak berabad-abad, yang menghasilkan berupa fakta, data, konsep, prinsip, dan teori-teori. Jadi hasil yang berupa fakta yaitu dari kegiatan empiric berdasarkan fakta, sedangkan data, konsep, prinsip dan teori dalam IPA merupakan hasil kegiatan analitik. Dalam hakikat IPA dikenal dengan istilah • Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif atau bisa disebut sesuatu yang dapat dibuktikan kebenarannya. Misal Air membeku dalam suhu 0°C. • Konsep IPA adalah merupakan penggabungan ide antara fakta-fakta yang ada hubungannya satu dengan yang lainnya. Misal Makhluk hidup dipengaruhi oleh lingkungannya. • Prinsip IPA adalah generalisasi kesimpulan tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA. Prinsip bersifat analitik dan dapat berubah bila observasi baru dilakukan, sebab prinsip bersifat tentative belum pasti . Misal udara yang dipanaskan memuai, adalah prinsip menghubungkan konsep udara, panas, pemuaian. Artinya udara akan memuai jika udara tersebut dipanaskan. • Hukum alam adalah prinsip – prinsip yang sudah diterima meskipun juga bersifat tentative, tetapi karena mengalami pengujian – pengujian yang lebih keras daripada prinsip, maka hukum alam bersifat lebih kekal. Misal Hukum kekekalan energi. • Teori ilmiah adalah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, data-data, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan. Teori ini dapat berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut. Misal teori meteorologi membantu para ilmuan untuk memahami mengapa dan bagaimana kabut dan awan terbentuk. 2. IPA sebagai Proses IPA sebagai proses adalah strategi atau cara yang dilakukan para ahli saintis dalam menemukan berbagai hal tersebut sebagai implikasi adanya temuan-temuan tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa alam. Jadi dalam prosesnya kita bisa berfikir dalam memecahkan suatu masalah yang ada di proses ini kita bisa mendapatkan temuan-temua ilmiah, dan perwujudannya berupa kegiatan ilmiah yang disebut penyelidikan ilmiah. Didalam suati penyelidikan ilmiah terbagi menjadi tujuh tahapan, diantaranya 1 Observasi/ pengamatan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan panca indra. 2 prediksi yaitu memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh. 3 Interpretasi yaitu penafsiran terhadap data-data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan. 4 Merencanakan dan melaksanakan penelitian eksperiman. Tahap- tahap penelitian 5 Mengendalikan variabel yaitu mengukur variabel sehingga ada perbedaan pada akhir eksperimen karena pengaruh variabel yang diteliti. 6 Hipotesis yaitu suatu pernyataan berupa dugaan sementara tentang kenyataan-kenyataan yang ada di alam melalui perkiraan. 7 Kesimpulan yaitu hasil akhir dari proses pengamatan. 3. IPA sebagai Sikap Ilmiah Maksudnya adalah dalam proses IPA mengandung cara kerja, sikap, dan cara berfikir. Dan dalam memecahkan masalah atau persoalan, seorang ilmuan berusaha mengambil sikap tertentu yang memungkin usaha mencapai hasil yang diharapkan. Sikap ini dinamakan sikap ilmiah. Menurut Wynne Harlei dan Heudro Darmojo, sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak SD yaitu Sikap ingin tahu, . Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru, Sikap kerja sama, Sikap tidak putus asa, Sikap tidak berprasangka, Sikap mawas diri, Sikap bertanggung jawab, Sikap berpikir bebas, Sikap kedisiplinan diri, Adapun Sikap ilmiah lain yang muncul dari hasil pengamatan/ obsevasi yang sekarang lebih dikenal sengan karakteristik adalah Jujur, Teliti , Cermat, KESIMPULAN Pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Dan IPA juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri terhadap hal-hal sebagai produk dan proses tidak bisa dibedakan atau dipisahkan, karena produk dan proses mempunyai hubungan terikat satu dengan yang satunya lagi dalam melakukan pengamatan ilmiah. Dari pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa , sebaiknya pembelajaran IPA di SD menggunakan perasaan keingintahuan siswa sebagai titik awal dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan penyelidikan atau percobaan. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan untuk menemukan dan menanamkan pemahaman konsep-konsep baru dan mengaplikasikannya untuk memecahkan masalah-masalah yang ditemui oleh siswa SD dalam kehidupan sehari-hari. *Penulis Adalah Guru SD Negeri 1 Bengkalis A. Pengertian IPA Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains iniberasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ”saya tahu”. Dalam bahasa Inggris,kata sains berasal dari kata science yang berarti”pengetahuan”. IPA bisa disebut juga dengan natural science. IPA mempunyai beberapa pengertian , yaitu Dalam kamus Fowler 1951, natural science didefinisikan sebagai “systematic and formulated knowledge dealing with material phenomena and based mainly on observation and induction” yang diartikan bahwa ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan gejala-gejala alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan pada hasil pengamatan dan induksi . Webster’s New Lollegiate Dictionary 1981 menyatakan natural science knowledge concerned with the physical world and its phenomena, yang artinya ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan tentang alam dan gejala-gejalanya. Sedangkan dalam Purnel’s Concise Dictionary of Science 1983 tercantum definisi tentang IPA sebagai berikut “Science the broad field of human knowledge, acquired by systematic observation and experiment, and explained by means of rules, laws, principles, theories, and hypotheses”. Artinya ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan manusia yang luas, yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori, dan hipotesa-hipotesa. Sumber lain menyatakan bahwa natural science didefinisikan sebagai a “piece of theoretical knowledge” atau sejenis pengetahuan teoritis. IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. Dapat disimpulkan dari pengertian diatas, bahwa pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Dan IPA juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri terhadap hal-hal tersebut. B. Pembagian Hakikat IPA Didalam pembagian hakikat IPA dibagi menjadi tiga, diantaranya 1. IPA Sebagai Produk IPA sebagai produk adalah kumpulan hasil kegiatan dari para ahli saintis sejak berabad-abad, yang menghasilkan berupa fakta, data, konsep, prinsip, dan teori-teori. Jadi hasil yang berupa fakta yaitu dari kegiatan empiric berdasarkan fakta, sedangkan data, konsep, prinsip dan teori dalam IPA merupakan hasil kegiatan analitik. Dalam hakikat IPA dikenal dengan istilah • Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif atau bisa disebut sesuatu yang dapat dibuktikan kebenarannya. Misal Air membeku dalam suhu 0⁰C. Iskandar 1997 3 menyatakan bahwa fakta adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif. Susanto 1991 3 mengartikan fakta sebagai ungkapan tentang sifat-sifat suatu benda, tempat, atau waktu adanya atau terjadinya suatu benda atau kejadian. • Konsep IPA adalah merupakan penggabungan ide antara fakta-fakta yang ada hubungannya satu dengan yang lainnya. Misal Makhluk hidup dipengaruhi oleh lingkungannya. • Prinsip IPA adalah generalisasi kesimpulan tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA. Prinsip bersifat analitik dan dapat berubah bila observasi baru dilakukan, sebab prinsip bersifat tentative belum pasti . Misal udara yang dipanaskan memuai, adalah prinsip menghubungkan konsep udara, panas, pemuaian. Artinya udara akan memuai jika udara tersebut dipanaskan. • Hukum alam adalah prinsip – prinsip yang sudah diterima meskipun juga bersifat tentative, tetapi karena mengalami pengujian – pengujian yang lebih keras daripada prinsip, maka hukum alam bersifat lebih kekal. Misal Hukum kekekalan energi. • Teori ilmiah adalah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, data-data, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan. Teori ini dapat berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut. Misal teori meteorologi membantu para ilmuan untuk memahami mengapa dan bagaimana kabut dan awan terbentuk. 2. IPA Sebagai Proses IPA sebagai proses adalah strategi atau cara yang dilakukan para ahli saintis dalam menemukan berbagai hal tersebut sebagai implikasi adanya temuan-temuan tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa alam. Jadi dalam prosesnya kita bisa berfikir dalam memecahkan suatu masalah yang ada di lingkungan. Melalui proses ini kita bisa mendapatkan temuan-temua ilmiah, dan perwujudannya berupa kegiatan ilmiah yang disebut penyelidikan ilmiah. Iskandar 19975 mengartikan keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan. Moejiono dan Dimyati, 199216 Ditinjau dari tingkat kerumitan dalam penggunaannya, keterampilan proses IPA dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu keterampilan Proses Dasar Basic Skills, dan Keterampilan Proses Terintegrasi Integrated Skills. Didalam penyelidikan suatu ilmiah terbagi menjadi tujuh tahapan, diantaranya 1 Observasi/ pengamatan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan panca indra. 2 prediksi yaitu memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh. 3 Interpretasi yaitu penafsiran terhadap data-data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan. 4 Merencanakan dan melaksanakan penelitian eksperiman. Tahap- tahap penelitian • Menetapkan masalah penelitian. • Menetapkan hipotesis penelitian. • Menetapkan alat dan bahan yang digunakan. • Menetapkan langkah- langkah percobaan serta waktu yang dibutuhkan. 5 Mengendalikan variabel yaitu mengukur variabel sehingga ada perbedaan pada akhir eksperimen karena pengaruh variabel yang diteliti. Variabel terdiri atas tiga yaitu • Varibel bebas/ peubah yaitu factor yang menjadi penyebab terjadinya perubahan. • Variabel terikat yaitu factor yang dipengaruhi. • Variabel control yaitu variabel yangdibuat tetap. 6 Hipotesis yaitu suatu pernyataan berupa dugaan sementara tentang kenyataan-kenyataan yang ada di alam melalui perkiraan. 7 Kesimpulan yaitu hasil akhir dari proses pengamatan. 3. IPA Sebagai Sikap Ilmiah Maksudnya adalah dalam proses IPA mengandung cara kerja, sikap, dan cara berfikir. Dan dalam memecahkan masalah atau persoalan, seorang ilmuan berusaha mengambil sikap tertentu yang memungkin usaha mencapai hasil yang diharapkan. Sikap ini dinamakan sikap ilmiah. Menurut Wynne Harlei dan Heudro Darmojo, sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak SD yaitu a. Sikap ingin tahu b. Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru c. Sikap kerja sama d. Sikap tidak putus asa e. Sikap tidak berprasangka f. Sikap mawas diri g. Sikap bertanggung jawab h. Sikap berpikir bebas i. Sikap kedisiplinan diri Sikap ilmiah lain yang muncul dari hasil pengamatan/ obsevasi a. Jujur b. Teliti c. Cermat Dan pengertian dari para ahli lain, seperti a. Carin dan Sund 1989 b. Connor 1990 c. Mechling dan Oliver 1983 d. Holt 1991 KESIMPULAN Pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Dan IPA juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri terhadap hal-hal tersebut. Hakikat sebagai produk dan proses tidak bisa dibedakan atau dipisahkan, karena produk dan proses mempunyai hubungan terikat satu dengan yang satunya lagi dalam melakukan pengamatan ilmiah. Dapat disimpulan dengan kita dari pendapat para ahli diatas, sebaiknya pembelajaran IPA di SD menggunakan perasaan keingintahuan siswa sebagai titik awal dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan penyelidikan atau percobaan. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan untuk menemukan dan menanamkan pemahaman konsep-konsep baru dan mengaplikasikannya untuk memecahkan masalah-masalah yang ditemui oleh siswa SD dalam kehidupan sehari-hari. Sumber

jelaskan langkah proses dalam hakikat ipa